Jumat, 22 Februari 2013

Dapatkah di jalankan MoU antara PSSI dan KPSI ini ?


Setelah pelaksanaan Kongres PSSI 17 Maret, pembubaran Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) akan dilakukan demikian ditegaskan oleh petinggi KPSI, La Nyalla Mattaliti pada kunjungan La Nyalla di Kantor PSSI. 

Seperti yang dilansir oleh republika.co.id, "Setelah ada kongres dengan menggunakan voters Solo mau tidak mau KPSI harus bubar," kata La Nyalla Mattalitti dengan tegas di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Jumat (22/2).  "Kami memang telah sepakat untuk melaksanakan semua butir kesepakatan," lanjutnya. |Image: merdeka.com|

Pada pertemuan antara PSSI dan KPSI dengan Menpora dan KOI pada tanggal 18 Februari 2013, dimana berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani bersama di Kuala Lumpur, Malaysia pada 7 Juni 2012 serta kesepakatan dengan Menperoa dan KOI, PSSI dan KPSI harus menjalankan 4 (empat) butir kesepakatan demi menyelesaikan polemik persepakbolaan nasional. |Image: bolasaja.com|

4 (empat) butir kesepakatan itu tersebut antara lain :
  • Unifikasi atau penggabungan liga (IPL dan ISL), 
  • Revisi statuta, 
  • Pengangkatan kembali empat anggota EXCO serta 
  • Menggelar kongres dengan menggunakan voters atau pemiliki suara KLB Solo, 9 Juli 2011.

La Nyalla, yang merupakan  Ketua Umum PSSI versi KLB Ancol beserta ketiga rekannya, Roberto Rouw, Tony Aprilani, Roberto Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan sepakat untuk kembali kedalam struktur kepengurusan PSSI sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI yang sebelumnya keempat petinggi KPSI tersebut di pecat karena dinilai melanggar etika organisasi.  Setelah penandatanganan MoU status keempatnya telah dipulihkan.
Harapan pecinta sepak bola Indonesia tentu bukan saja rekonsiliasi dalam polemik di PSSI tapi lebih diupayakan kebijakan-kebijakan yang relevan, adil, jauh dari kebijakan-kebijakan yang penuh rekayasa dari oknum PSSI seperti masa lalu.  Persoalan sebetulnya bukanlah masalah organisasi atau kepemimpinan PSSI tapi lebih cenderung pada kecurangan dan kebijakan-kebijakan yang penuh rekayasa yang sering dilakukan secara berulang-ulang oleh PSSI.  Hal inilah yang seharusnya dibuang jauh-jauh dari visi dan misi organisasi besar seperti PSSI. 

0 komentar:

Posting Komentar