Beberapa keputusan yang penting, untuk disepakati oleh anggota kongres seperti dualisme kepengurusan maupun kompetisi untuk dilakukan unifikasi, telah tercapai. Dualisme tersebut merupakan akar dari kisruh PSSI yang berkepanjangan dalam dua tahun terakhir ini. Selain itu, keputusan untuk tercapainya rekonsiliasi pengurus PSSI berupa penambahan komite eksekutif (exco), amandemen statuta PSSI serta rencana penyelenggaran kongres biasa, juga telah disepakati selain kebijakan tambahan berkaitan dengan 6 (enam) orang anggota exco yang walk out.
Hasil kongres tersebut nantinya juga akan dilaporkan pada rapat exco FIFA di Zurich, Swiss, pada 20-21 Maret 2013 mendatang. KLB menjadi hal yang mendesak dan penting bagi PSSI untuk mencapai kesepakatan dan rekonsiliasi di tubuh PSSI berkaitan dengan dualisme organisasi dan kompetisi demi menghindari jatuhnya sanksi FIFA berkaitan dengan persoalan yang membelit PSSI.
Adanya usaha rekonsiliasi dengan itikad baik dari kedua belah pihak, tentunya akan memberikan motivasi dan harapan besar bagi insan sepak bola negeri ini, mengingat buruknya prestasi sepak bola Indonesia dikancah internasional beberapa tahun terakhir. Hal yang juga begitu penting dalam membangkitkan semangat kebersamaan insan sepak bola selain KLB, juga peran Pemerintah melalui Kemenpora yang tetap harus dipertahankan keseriusannya dalam meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia.
Sepak bola memang hanyalah sebuah olah raga dan tontonan saja, namun sebenarnya kita bisa belajar bagaimana menjaga kebersamaan, kekompakan serta kejujuran dalam mengukir prestasi. Hal-hal naif yang telah terjadi semoga menjadi pelajaran dan juga menjadi motivasi kuat untuk menutup celah-celah kecurangan maupun perpecahan yang mungkin datang kapan saja dalam bentuk yang lain.
Semoga konsensus yang telah tercapai pada KLB Borobudur ini dapat bertahan dan dijalankan dengan profesional oleh PSSI. | Foto: solopos.com |
Related post :
0 komentar:
Posting Komentar