Kamis, 31 Januari 2013

Serangan Israel ke Suriah menjadi masalah baru


Memanasnya suhu politik yang disertai konflik bersenjata di Suriah, semakin membara dengan terjadinya serangan militer Israel ke Suriah.  Israel yang merupakan negara agresor di Timur tengah ini semakin merusak usaha perdamaian yang terus diupayakan PBB.  Serangan militer Israel ke Suriah sebagai negara berdaulat ini jelas-jelas merupakan pelanggaran atas piagam PBB.

Apapun alasan Israel melakukan agresi militer di Suriah sebagai negara berdaulat tidak dibenarkan oleh Piagam PBB, meskipun dengan alasan yang tidak berkaitan dengan urusan dalam negeri Suriah. Dalam pernyataan di media resmi pemerintah, militer Suriah mengatakan bahwa pesawat tempur Israel melakukan serangan atas pusat penelitian di Jamraya hingga menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya.   Israel yang berdalih bahwa serangan ditujukan untuk konvoi truk-truk yang mengangkut senjata dari kelompok Hizbullah ke Lebanon. | Referensi |

Pelanggaran demi pelanggaran yang dilakukan militer Israel ini, jelas membuat gerah negara manapun, sikap Israel yang sama sekali tidak menghargai piagam PBB patut untuk di kecam.  Kebanyakan anggota PBB masih menghargai piagam PBB namun sikap Israel ini sama saja menantang banyak negara yang masih mau menghargai Piagam PBB.  Ketegasan PBB seharusnya lebih ditingkatkan lagi dalam mengeluarkan resolusi-resolusi mereka berkaitan dengan negara-negara nakal seperti Israel.

Zionis, agresor, rasisme, begitulah sebutan-sebutan yang paling sering dialamatkan ke Israel.  Tidak bisa dibayangkan kehidupan negara seperti Israel ini seperti negara-negara zionis masa lalu saat kapitalisme begitu lazim di dunia hingga memasuki perang dunia pertama.  Manakala perlawanan terhadap kejahatan kapitalis maupun zionisme ini muncul, maka sudah tidak ada harganya lagi martabat ataupun kehormatan yang mereka miliki, yang ada hanyalah kecaman, tindakan dan hinaan yang mereka rasakan dikemudian hari.  Israel tidak ubahnya seperti komodo yang merupakan sisa terakhir dinosaurus yang harus dijaga dari kemusnahan, mungkin bagi sebagian negara-negara yang dulu terlibat kapitalisme di dunia memandang Israel adalah sisa-sisa terakhir kapitalisme mereka  yang mesti dipertahankan.

Apapun kebijakan pemerintah Israel saat ini, semoga dapat diredam lagi untuk lebih proporsional menjadi negara berdaulat dan bukannya menjadi musuh bagi negara-negara jirannya, apalagi terus menjadi sebuah peninggalan kapitalis masa lalu yang harus di jaga dan terus dilestarikan seperti komodo di Indonesia. Naif.

0 komentar:

Posting Komentar