Senin, 31 Desember 2012

Ekonomi Indonesia di ASEAN



Graphic image by dashboard.bappenas.go.id
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi di Indonesia, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) pada triwulan kedua mencapai Rp76,9 triliun. Pasalnya, krisis keuangan di Eropa membuat banyak investor asing lari ke Indonesia. Pertumbuhan ekonomi nasional terus menujukkan tren positif di saat negara-negara lain masih dinaungi awan kelabu krisis global.

Dana Moneter Internasional atau "International Monetary Fund" (IMF) dalam pernyataanya mengatakan, Indonesia sekarang ini merupakan salah satu negara dengan kondisi perekonomian terkuat di antara negara-negara di ASEAN.

Pernyataan ini, berdasarkan proyeksi IMF, yang menjelaskan ekonomi Singapura dan ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Pilipina), tumbuh sekitar 5,3 persen. Tahun ini saja, Pertumbuhan ekonomi Indonesia, tertinggi dibanding dengan negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. PDB Malaysia tahun 2011 adalah 5,2 persen, Filipina: 4,7 persen, Singapura: 5,3 persen, Thailand: 3,5 persen, dan Vietnam: 5,8 persen

Dari sisi investasi dan perdagangan, ASEAN juga terus mencatat tren kenaikan. Nilai investasi yang masuk ke AEAN ini pada 2009, tercatat 37,8 miliar dolar AS. Tahun 2010, nilai investasi naik hingga 100 persen menjadi USD 70,8. Seperempat nilai perdagangan dunia berlangsung di kawasan ASEAN, terbukti dari besarnya kontribusi perdagangan intra-ASEAN terhadap perekonomian global.

Pada 2010, kontribusi perdagangan intra-ASEAN terhadap ekonomi global sebesar 25,4 persen, naik dari 24,5 persen pada tahun 2009. Pangsa investasi FDI di ASEAN dibandingkan dengan investasi FDI global juga telah mengalami peningkatan signifikan selama masa krisis global yang dimulai sejak tahun 2008 lalu, yaitu dari 2,8 persen pada 2008, menjadi 3,6 persen (2009), dan meningkat 4,8 persen (2010). Padahal tahun 2003 lalu,  ketika pimpinan ASEAN bertemu ekonomi ASEAN hanya sebesar 700 juta dolar Amerika. Saat ini nilai tersebut melonjak tajam menjadi 2,9 triliun dolar Amerika. Angka ini akan mengelembung secara drastis.  Jika  menggabungkan ASEAN dengan enam mitra yang sudah memiliki perjanjian perdagangan, yakni China, Jepang, Korea, India, Australia, dan Selandia Baru, maka jumlah tersebut menjadi 15 triliun dolar Amerika.


Angka ini bisa diterjemahkan menjadi kekuatan dan peluang yang ada di depan mata bagi Indonesia. Keuntungan bagi lainnya adalah dengan terbentuknya komunitas ASEAN, yang bertujuan untuk menghadapai persaingan ekonomi untuk menghadapai pesatnya ekonomi negara China dan India.

Kutipan opini : Ferry Ferdiansyah | www.okezone.com | 14 Desember 2012


Related post :

0 komentar:

Posting Komentar