Minggu, 27 Mei 2012

Kontradiksi Pengembangan Energi Nuklir


Kontradiksi mengenai pengembangan energi nuklir masih terjadi di banyak negara.  Hal ini adalah lumrah manakala pada satu sisi energi nuklir menghasilkan keunggulan dalam peningkatan kualitas teknologi diberbagai bidang di sisi lain energi nuklir justru menjadi energi pembunuh paling sadis di dunia baik limbah maupun radiasi nuklir itu sendiri.

Uranium ore. Material dasar bahan bakar nuklir.
(Square form use in galleries and other special puposes)





Gambar ini menunjukkan penampilan heksafluorida uranium.

Bentuk persegi untuk digunakan dalam galeri dan tujuan khusus lainnya {{PD-USGov-DOE}}
(Gambar ini berasal dari Agonne National Laboratory)
[http://web.ead.anl.gov/uranium/index.cfm]

Sosialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di berbagai negara, bukanlah sesuatu yang salah karena walau bagaimanapun nuklir tetap merupakan bagian dari cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah seharusnya diketahui dan di pelajari secara umum dan terbuka.  Namun dalam aplikasi pengembangan teknologi berbasis energi nuklir, yang mana keterkaitan teknologi nuklir dengan  lingkungan hidup atau ekosistem disekitarnya, tentunya akan menjadi persoalan baru.

Mungkin dalam pengembangan teknologi nuklir dibidang kesehatan maupun pertanian (meskipun para medis maupun para petani tidak menuntut penerapan energi nuklir), bagi pemerintah(pejabat eksekutif pun juga tidak menuntut penerapan energi nuklir)sangat dimungkinkan dengan skala reaktor mini nuklir mampu menghasilkan pelayanan kesehatan (Isotop dan radiasi)  dan pertanian yang unggul. 

Hal paling mendasar dalam pengembangan teknologi nuklir ini tidak lepas dari sosialisasi ilmuan nuklir dalam menjalankan visi dan misi mereka.  Para ilmuan nuklir inipun merasa bahwa implementasi keilmuan nuklir mesti memiliki eksistensi di masyarakat, sebagaimana ilmuan dibidang lain seperti kesehatan, pertanian, konstruksi, elektrik, komputer dan lain sebagainya.  Namun hal yang lucu, para ilmuan nuklir ini seperti menutup mata dan telinga atas kejadian masa lalu tentang dampak nuklir ini apabila diimplementasikan dimasyarakat, kesalahan masa lalu bukan dijadikan sebagai alasan untuk mawas diri dan berusaha untuk tidak mengulangi kembali kesalahan masa lalu di masa kini.  

Aplikasi teknologi nuklir, mungkin akan lebih baik jika dikembangkan secara tertutup atau rahasia, dan tentunya jauh dari akses masyarakat umum.  Bukannya menjadikan aplikasi teknologi nuklir sebagai kebanggaan dan keunggulan suatu negara dengan sosialisasi bebas di masyarakat yang justru hanya akan menjadi korban politik dari para ilmuan nuklir.

Apapun alasan dalam pengembangan teknologi nuklir apakah untuk persoalan efesiensi teknologi maupun nilai ekonomisnya yang tinggi atau untuk kesejahteraan rakyat, yang pasti kesalahan masa lalu tidak mungkin dilupakan dan aplikasi pengembangan nuklir telah melukai hati umat manusia setidaknya hingga saat ini.  Harapan kita semoga, hati nurani memahami arti mereka yang diam karena menahan sedih dan marah akibat kesalahan yang menyakitkan di masa lalu. (untuk mereka korban Hiroshima, Nagasaki, Chernobyl)


Related post :

0 komentar:

Posting Komentar