Kamis, 02 Mei 2013

Pekan Budaya Dayak 2013 sebagai Sarana Promosi Adat Dayak


Pelaksanaan Pekan Budaya Dayak 2013 yang diadakan di Istora Senayan dan berlangsung tanggal 27-30 April 2013 telah berakhir. Secara umum pelaksanaan acara berjalan lancar dan sesuai dengan harapan panitia. Pekan Budaya Dayak merupakan Festival Budaya yang diselenggarakan oleh Majelis Adat Dayak Nasional (MADN).


MADN sendiri merupakan majelis yang mengakomodir  para pemimpin dari suku-suku Dayak yang ada di pulau Kalimantan. Para pemimpin adat ini berkedudukan di tiap-tiap propinsi yang ada di Kalimantan, yaitu Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Selatan (Kalsel). Dengan terbentuknya Propinsi Kalimantan Utara yang merupakan pemekaran dari propinsi Kaltim, maka akan menambah jumlah MADN.

Pekan Budaya Dayak 2013 yang telah berlangsung pertama kalinya tersebut dipandang sebagai sebuah momentum penting  sebagai perekat suku-suku Dayak yang ada diseluruh Indonesia. Kegiatan tersebut rencananya dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya di wilayah propinsi Kalimantan.

Dalam pelaksanaan acara yang baru diadakan pertama kalinya menuai banyak kritikan terutama dalam segi profesionalitas penyelenggara oleh panitia acara seperti pengaturan atau setting panggung, pengaturan penampilan peserta yang dianggap tidak merata, juga kurang dikenalnya tokoh-tokoh adat Dayak oleh pembawa acara seperti yang diungkapkan oleh Atan Palil selaku Deputi MADN Kalimantan Barat. Atan yang juga menilai promosi yang dilakukan oleh panitia dianggap tidak mencapai sasaran walau terlihat begitu gencar.

Foto: Atan Palil-Deputi MADN Kal-Bar
Atan Palil juga mengungkapkan, pemilihan Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan acara pertama kali, bukan tanpa alasan. MADN berharap dengan penyelenggaraan acara ini, bisa langsung go national. Mereka berharap, melalui seminar, promosi, dan lainnya, acara ini akan disambut meriah oleh para undangan. Untuk penyelenggaraan Pekan Budaya Dayak tahun depan dijadwalkan akan bertempat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Pemilihan Kalimantan sebagai tempat berikutnya, diharapkan memberikan dampak yang lebih besar kepada warga Kalimantan, baik dari segi turis, investasi dan pembangunan. Agar hasil penyelenggaraan acara ini benar-benar dapat dirasakan langsung oleh warga Kalimantan.

Atan juga mengharapkan, pada tahun depan, acara bisa dipersiapkan dengan lebih matang. Para pelaku seni dapat memberikan pementasan yang lebih baik, sehingga animo masyarakat terhadap Pekan Budaya Dayak ini, bisa lebih besar lagi. Dan diharapkan partisipasi dari Dewan Adat Dayak yang tersebar di kota Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Manado untuk turut mensukseskan acara ini ditahun depan.

0 komentar:

Posting Komentar