Senin, 14 April 2014

Sekilas tentang pesawat kepresidenan RI, Boeing 737-800

Pesawat Boeing 737-800 untuk presiden RI ini diproduksi Boeing Company sejak 2011. Pesawat yang  memiliki rentang sayap 35,79 meter, tinggi 12,50 meter, dan panjang 38 meter serta memiliki 2  engine CFM 56-7 ini, dibeli dari Boeing Company seharga 91,2 juta Dolar AS, atau setara Rp 1,03 triliun. Wow, harga fantastis untuk  negeri yang ekonominya masih maju mundur dengan berbagai kasus korupsi pejabatnya di banyak bidang.

Foto: Kompas
Pesawat BBJ2 itu sendiri dirancang untuk memuat 4 VVIP class meeting room, 2 VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staff area. Interior pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi hingga 67 orang penumpang. Jumlah itu disebut cukup untuk sebuah rombongan presiden.

BBJ2 mampu terbang dengan ketinggian maksimal 41.000 feet, mampu terbang selama 10 jam, memiliki kecepatan jelajah maksimum 0,785 mach dan kecepatan maksimum 0,85 mach. Pesawat juga dilengkapi dengan perangkat keamanan dan tangki bahan bakar telah ditambah untuk daya jangkau sampai dengan 10.000 kilometer.

Dengan kemampuan itu, pesawat ini lebih dari cukup untuk menjangkau seluruh pelosok Tanah Air dan tugas kepresidenan di negara sahabat. Pesawat seri 737-800 ini juga merupakan jenis yang sama yang digunakan maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia.

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan, pesawat kepresidenan ini memang dirancang untuk dapat memenuhi persyaratan demi menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan presiden RI.
"Setelah melalui proses 4 tahun, pagi ini kita menyaksikan bersama pesawat kepresidenan khusus didesain untuk jalankan tugas pemerintahan dan kenegaraan dari presiden RI," ujar Sudi, di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Proses fabrikasi dan modifikasi pesawat tersebut memakan waktu 5 tahun. Pihak Boeing menurut Sudi,  sudah merealisasikan desain sesuai dengan yang diinginkan Indonesia. Dia melanjutkan, serah terima pesawat yang dilaksanakan hari ini merupakan peristiwa penting untuk Indonesia. Sudi menyerahkan pesawat kepresidenan itu kepada pihak TNI Angkatan Udara dan Garuda Indonesia untuk bersama-sama merawat dan memelihara pesawat tersebut.

Semoga saja lembaga kepresidenan ini  bisa menjaga dan merawat pesawat kepresidenan RI, selain juga akan menghemat anggaran negara untuk perjalanan presiden terutama kunjungan domestik juga sebagai tolak ukur bagi lembaga kepresidenan agar dapat bekerja lebih profesional lagi mengingat mahalnya harga pesawat kepresidenan RI tersebut. |Referensi: bpost|

0 komentar:

Posting Komentar