Seperti dikutif dari antaranews.com, Djoko Pekik Irianto mengemukakan, "Itu (`sport science`) bagian dari variabel peningkatan prestasi olahraga yang penting namun harus diimplementasikan. Kami ada kemitraan dengan 12 Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki Fakultas Ilmu Keolahragaan," kata Deputi Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Djoko Pekik Irianto saat ditemui usai konferensi pers CIMB Niaga Indonesian Masters di Jakarta, Kamis.
Djoko mengatakan PTN-PTN tersebut akan dijadikan sentra peningkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di bidang keolahragaan. Kemenpora sendiri sudah merancang hal tersebut dengan menciptakan satu perguruan tinggi memiliki satu cabang olahraga unggulan yang dikembangkan, lanjutnya.
Memang harus diakui pembinaan olah raga di tanah air, masih bersifat konvensional. Kurangnya prestasi para atlit, lebih banyak disebabkan oleh analisis tim pembina atau pelatih yang hanya melihat dari sisi strategi, fisik, mental ataupun pengalaman yang mereka dapatkan. Padahal analisis prestasi bisa dilakukan secara ilmiah sehingga bisa diketahui sebab atau keadaan sesungguhnya. Meski demikan, analisis ilmiah hanya sebagai rujukan namun tetap penting untuk diterapkan.
Image: ceritamu.com |
Ungkapan yang sering muncul dalam olahraga, misalnya sepakbola bukanlah matematika, atau bola itu bulat yang merupakan ungkapan pesimis atas sebuah strategi atau taktik bermain yang dianggap baik tapi gagal diterapkan, rasanya perlu diuji lagi, apa betul sebuah strategi itu bukan matematik atau sebaliknya matematiknya yang salah ?. Hal inilah yang penting diketahui secara ilmiah dengan alat-alat analisis yang berbasis sport science.
Analisis juga dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seorang atlit mampu menjalankan strategi yang dihadapkan atau sebaliknya, dimana faktor fisik dan mental akan menjadi tolak ukur untuk analisis. Seringkali prestasi seorang atlit menjadi labil padahal sebelumnya stabil. Sport science akan sangat membantu sekali dalam memaksimalkan prestasi atlit dengan pendekatan-pendekatan ilmiah, apakah menggunakan alat analisis atau lainnya. Sehingga pembina atau official pemain tidak lagi meraba-raba kondisi atau kesiapan pemain menerapkan strategi pelatih di lapangan.
Adakalanya analisis ilmiah pun mengalami kegagalan. Tapi itu hal yang biasa, mengingat analisis merupakan suatu cara yang akan terus berkembang dan terus disempurnakan seperti yang terdapat pada teknologi-teknologi yang ada di masa kini. |Referensi|
0 komentar:
Posting Komentar