Keterlambatan distribusi soal Ujian Nasional (UN) di 11 provinsi yang mengakibatkan tertundanya Ujian Nasional di provinsi-provinsi tersebut, merupakan hal yang tidak wajar terjadi ditengah upaya Pemerintah untuk meningkatkan mutu kurikulum 2013. Tidak profesionalnya pihak-pihak terkait penyelenggaraan UN terutama pihak percetakan dan pendistribusian soal UN telah menimbulkan spekulasi-spekulasi dimasyarakat.
Image: faktajujur.blogspot.com |
11 provinsi yang mengalami penundaan seperti diberitakan dari sumber Kemendikbud mengumumkan penundaan jadwal UN 2013 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C di 11 provinsi. Provinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN tersebut adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Jumlah siswa di 11 provinsi tersebut sebanyak 1,1 juta di 3.601 SMA/MA dan 1.508 SMK
Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Golkar Zul Fadhli seperti dikutip dari kompas.com, mengecam penundaan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di 11 provinsi lantaran keterlambatan distribusi soal. Zul Fadhli pun meminta agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencium dugaan penyimpangan dalam penunjukan PT Ghalia Printing Indonesia yang memenangi tender percetakan soal UN untuk Indonesia tengah.
Kecaman dari Anggota Komisi X DPR RI tersebut cukup beralasan, mengingat ketidakwajaran ini terkesan sangat aneh, sehingga indikasi adanya penyimpangan dalam penunjukkan PT Ghalia Printing Indonesia yang menimbulkan masalah serius bagi dunia pendidikan nasional, dianggap wajar-wajar saja, mengingat saat memasuki hari H, kesannya justru yang tidak siap menghadapi UN bukannya siswa atau pihak Sekolah, tapi malah Pemerintah sendiri yang tidak siap.
"Ini ujian nasional amatiran! PT Ghalia harus diberi sanksi blacklist. Ada indikasi penunjukan Ghalia ini aroma penyimpangan sehingga harus diinvestigasi BPK," ujar Zul Fadhli saat dihubungi, Senin (15/4/2013) seperti dikutip dari kompas.com.
Pencetakan materi UN saat ini sebenarnya Kemdikbud menunjuk 6 (enam) percetakan, dari 6 (enam) percetakan ini hanya tinggal PT Ghalia Printing Indonesia yang terlambat mencetak dan mendistribusikan soal UN tepat waktu di wilayah Indonesia Tengah yang mencakup 11 provinsi seperti disebut di atas.
Image: informasiteraktual.com |
Faktor kehati-hatian dan kekhwatiran kebocoran soal oleh Kemendikbud dalam proses pembuatan dan pelimpahan soal-soal UN ke pihak percetakan, juga salah satu indikasi yang mengakibatkan terlambatnya soal UN. Menurut diberitakan, pihak percetakan mengakui adanya keterlambatan soal-soal ujian dari dinas dikbud yang masuk kepada mereka, sehingga waktu yang dibutuhkan menjadi sedikit untuk proses pencetakan soal-soal UN.
Penundaan ini mengakibatkan UN di 11 provinsi ditunda hingga 18 April 2013. Tentunya jika memang persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik, jika tidak maka kepastian kapan UN diselenggarakan di 11 Provinsi akan menjadi abu-abu, persoalan ini bisa jadi akan menjadi bola salju nantinya di lingkungan Kemendibud.
0 komentar:
Posting Komentar