PALANGKARAYA - Pengrusakan aset perusahaan tambang emas PT Indo Moro Kencana (IMK) di Kabupaten Murungraya, Kalimantan Tengah, akibat serangan ribuan penambang emas ilegal, Sabtu (30/6/2013) diperkirakan menimbulkan kerugian mencapai Rp10 miliar rupiah.
Demikian disampaikan, Kabid Humas Polda Kalteng, AKBP Pambudi Rahayu, Minggu (30/6/2013). Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan terkait pengrusakan aset di PT IMK antara lain, sembilan bangunan terdiri 1 kantor mining, 1 kantor admin, 2 barak/tempat penginapan, 1 ruang makan, 1 pos Satpam Muro 3, 1 kantor Office security Muro 3, 1 Pos Portal 2 dan 1 Pos Mining 2.
Anggota Brimob Kalteng saat di evakuasi rekannya |
"Selain itu 20 unit kendaraan juga dirusak antara lain, kaca dipecah 13 kendaraan (2 bus karyawan dan 11 kendaraan proyek double cabin) dan ada 7 kendaraan proyek double cabin dibakar. Beberapa dokumen dan hasil tambang juga dijarah namun belum dihitung oleh pihak perusahaan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp10 miliar," jelasnya.
Aparat Kepolisian Polres Murungraya dan Polda Kalteng mengambil langkah cepat dalam melakukan pengamanan terhadap pekerja perusahaan tambang batu bara Indomoro dengan melakukan pengamanan terhadap lima orang pekerja warga Australia dan pekerja lainnya terkait aksi anarkis para penambang liar yang membuat kerusuhan di perusahaan tersebut.
Demikian disebutkan Kepala Bidang Humas Polda Kalteng, AKBP Pambudi Rahayu, dalam konferensi pers yang dilakukan di Mapolda Kalteng, Minggu (30/6/2013) sore usai menjemput empat korban anggota brimob Polda Kalteng yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Disebutkan dia, saat ini empat anggota brimob Polda Kalteng tersebut masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkaraya, Palangkaraya. Empat orang anggota Brimob Polda Kalteng yang menjadi korban dalam kerusuhan di Perusahaan Tambang Indomoro Kencana, Kabupaten Murungraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (29/6/2013) siang dilarikan ke Rumah sakit Bhayangkaraya, Palangkaraya, Minggu (30/6/2013).
Keempat anggota Brimob Polda Kalteng ini, dibawa menggunakan Helikopter Polda Kalteng dan tiba sore hari ini, setelah sebelumnya sempat menjadi korban amuk massa pekerja ilegal penambangan emas di kawasan Indomoro Kencana, Murungraya.
Saat Helikopter Polda Kalteng tiba di lapangan Hanggar Belakang Mapolda Kalteng, keempat anggota brimob tersebut langsung disambut rekan-rekannya yang ada di Markas Polda Kalteng di Palangkaraya.
Perusahaan pertambangan emas PT Indo Moro Kencana (IMK) yang beroperasi di Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kabupaten Murungraya (Mura) Sabtu (29/6) sekitar pukul 12:00 WIB rusuh yang melibatkan masyarakat pekerja tambang dan anggota Brimob Polda Kalteng yang menjadi aparat keamanan di perusahaan asing tersebut.
Empat anggota brimob yang menjadi korban antara adalah, Iptu Trisna Mulyana (31) mengalami patah kaki sebelah kiri, Bripka Denawan patah kaki kiri, Bripka Sukadi luka robek kepala bagian kiri belakang (38) dan Briptu I Gede Okta putus jari tangan.
Sumber | Banjarmasin Post |
wih sampe 10 miliar ya sob, gila ckckc..
BalasHapuskerugian masyarakat sejak tahun 80an samapai sekarang yang kekayaan sumber daya alamnya di rampok penjajah berkedok perusahaan legel. coba lu hitung bung ?
BalasHapuskerugian masyarakat sejak tahun 80an samapai sekarang yang kekayaan sumber daya alamnya di rampok penjajah berkedok perusahaan legel. coba lu hitung bung ?
BalasHapus