Politik selalu diidentikkan dengan kekuasaan
atau taktik berkuasa atau taktik mempertahankan kekuasaan atau taktik
mendapatkan kekuasaan. Pada dasarnya politik adalah suatu cara bagi sesorang
atau kelompok tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Namun kebanyakan orang-orang
menganggap politik adalah berkaitan dengan situasi kekuasaan dalam pemerintahan
suatu negeri, meskipun sebenarnya politik merupakan situasi dan kondisi yang
bersifat universal.
Pandangan orang
tentang politik dan promosi ibarat dua sisi mata logam yang sama atau bisa
dikatakan serupa tapi tak sama. Kalau politik memiliki tujuan pada visi dan misi
seseorang atau kelompok tertentu sedang promosi untuk tujuan profitabilitas baik
secara finansial maupun emosional.
Namun informatika
tetaplah sebuah media yang tentunya tetap terbuka untuk kebutuhan apapun tidak
terkecuali urusan politik pemerintahan. Persaingan politik partai suatu negara
atau politik internasional sering memanas di media-media informatika seperti
internet. Banyak orang tidak mudah begitu saja percaya dengan berita ataupun
informasi yang di lansir oleh internet, karena media infomatika sering melakukan
manipulasi data baik foto maupun video. Dan inilah yang mengakibatkan pandangan
negatif terhadap media informatika baik internet maupun pengolahan video maupun
foto-foto secara informatika.
"Douglas Kellner dalam buku Grand Theft 2000 menyoroti peran media dalam pemilihan presiden AS pada 2000. Menurutnya, media di negeri Paman Sam saat itu gagal menjalankan peran dalam kancah politik, terutama untuk bersikap netral sebagai nonpartisan. Media disebut tampil layaknya manajer kampanye salah satu kandidat, akibatnya, rakyat tidak memilih berdasarkan hati nurani tapi dipandu oleh media dan jajak pendapat yang tidak objektif".
Ada banyak hal
yang dilupakan orang-orang tentang kebutuhan dan tujuan, informatika merupakan
media yang dibutuhkan oleh seseorang atau kelompok tertentu untuk suatu tujuan.
Dengan kata lain, media informatika bukanlah sebuah tujuan tapi suatu kebutuhan
sedangkan tujuan tentunya kembali kepada yang membutuhkannya.
Jelaslah sudah,
jikapun ada yang menganggap media informatika sebagai pihak ketiga yang memiliki
tindakan dalam aktifitas politik, maka itu merupakan suatu pemikiran irasional
karena informatika hanyalah kendaraan politik saja, yang pengendaranya tetaplah
sang politisi itu juga.
Related post :
0 komentar:
Posting Komentar